Bojonegoro - Komitmen Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk mengatasi persoalan sampah diwujudkan melalui peningkatan kapasitas para pengelola di tingkat akar rumput. Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga telah sukses digelar di Kecamatan Bojonegoro, menargetkan para pengelola Sarana Pengelolaan Sampah Pilah Gabung (SPPG) dan Bank Sampah. (08/12/2025)
Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro dan pihak Kecamatan, bertujuan untuk menyeragamkan standar operasional dan meningkatkan nilai ekonomi dari sampah yang dikelola di tingkat desa/kelurahan.
Peserta dilatih untuk menerapkan sistem pemilahan dasar di sumbernya, memisahkan sampah menjadi tiga kategori utama: Organik, Anorganik/Daur Ulang, dan Residu. Penekanan juga diberikan pada penanganan sampah beracun dan berbahaya (B3) rumah tangga seperti baterai atau kemasan pestisida bekas yang tidak boleh dicampur.
Untuk pengelola SPPG, fokus materi adalah teknik pengolahan sampah organik cepat guna mengurangi volume pembuangan. Pelatihan praktis meliputi: Komposting Cepat: Metode pembuatan kompos yang optimal menggunakan aktivator lokal. Budidaya Maggot BSF: Pengenalan dan praktik pemanfaatan larva Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi pengurai sampah organik skala komunitas yang menghasilkan pakan ternak bernilai tinggi.
“Nanti sampah yang bisa dibuat pupuk ya dibuat pupuk. Untuk ecoenzim juga dipakai ecoenzim dan sisanya ini nanti diambil oleh Bannk Sampah. Yang ada peternakan di desa ini nanti untuk ternak-ternak. Sisa makanan ini untuk pakan ternak seperti bebek, ayam. Kalau tidak antisipasi sekarang ini soalnya sisa sampah sudah 368 ton. Belum lagi ditambah SPPG-SPPG yang sudah beroperasi” tutur dari perwakilan Dinas Lingkungan Hidup .
Dengan kolaborasi yang solid antara DLH, Kecamatan, dan para pengelola di tingkat tapak, target Bojonegoro menjadi kabupaten yang lebih mandiri dalam pengelolaan sampah diyakini dapat tercapai. Keberhasilan Bimtek ini akan tercermin dari penurunan signifikan jumlah sampah residu dan peningkatan kesejahteraan ekonomi komunitas melalui sistem daur ulang yang terintegrasi dan berkelanjutan. (Belladina)